Edukasi
Mengenal Cara Pengendalian Diri
10 Jan 2025
Ketika remaja, kita sudah tidak asing lagi mengenai konsep pengendalian diri karena proses pengendalian diri terjadi dari masa kanak-kanak menuju ke masa dewasa. Dalam periode transisi tersebut banyak hal yang mulai berubah, dari segi fisik ditandai perubahan fisik dan juga dari sisi psikologi yang berubah seiring dengan proses pencarian jati diri dan respon emosi yang berubah. Baik itu respon terhadap diri sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Perubahan juga ditandai dari segi pemikiran, telah dewasanya seseorang dapat ditandai dari pilihan rasional yang mereka punya. Maka bisa dipastikan bahwa pengendalian pada diri sendiri itu penting terlebih lagi pada masa remaja karena yang menentukan perilaku dewasa seseorang tergantung seperti apa dia pada masa remaja. Pengendalian ini jika diarahkan ke hal yang lebih positif maka kedepannya akan berperilaku baik dan juga berdampak baik ke dalam segala hal. Begitu pun sebaliknya, perilaku yang mengarahkan negatif akan berdampak kerugian pada diri sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu, banyak faktor yang dapat dibangun terutama dari dukungan keluarga dan lingkungan sosialnya dan kesadaran terhadap diri itu yang paling utama, karena yang menentukan reaksi dari suatu perbuatan tersebut datang dari lingkungan sekitar. Sehingga reaksi sosial yang telah terjadi akan keluar seperti apa pandangan orang tersebut terhadap lingkungan sosialnya dan juga pengaruh lingkungan dari budayanya. Tidak hanya lingkungan sekitar kita, banyak faktor yang juga muncul dari kesadaran diri sendiri. Maka dari itu, juga pengendalian diri terkadang membutuhkan pembimbingan dan dukungan sehingga menuju ke arah yang benar. Pengendalian diri itu sangat rumit karena masa remaja adalah masa yang paling labil dan masih belum matang untuk mencari jati diri yang sebenarnya. Oleh sebab itu, pengendalian diri itu bisa berubah dengan seiringnya masa remaja itu sedang berlangsung. Ada berbagai tips dan trik yang boleh dicoba untuk bisa mengendalikan diri sendiri yaitu,
Menahan amarah, jika emosi kita tersulut cobalah untuk tetap berpikir positif dan tidak terpancing sama sekali oleh rasa marah tersebut.
Menyadarkan kepada diri sendiri jika kita dalam situasi yang penuh amarah, penting untuk melihat keadaan sekitar untuk tidak memperkeruh suasana dan juga mengendalikan emosi walaupun datangnya rasa amarah dan benci dapat disebabkan berbagai hal seperti masalah keuangan, politik, agama, bahkan hubungan sosial.
Bila sudut pandang dari lawan bicara kita mungkin belum dapat kita ketahui apa maksudnya maka pentingnya bagi kita untuk bersikap toleransi dengan apa yang mereka katakan walaupun perbedaan sudut pandang.
Tolok ukur seseorang dikatakan sudah dewasa atau belum adalah bijaknya mereka memandang suatu hal. Bijaknya seseorang dilihat dari pemikirannya walaupun tidak sesuai umurnya namun pemikiran yang dewasa tentu tidak melihat berapa umurnya dan itu lah sikap yang bijak.
Penulis: Krisna El Kusnadi
Editor: Tim Pena PPI Bandirma